Berita Fashion – Dunia fashion tahun 2025 bukan lagi tentang tampil rapi dan sederhana. Justru, semakin aneh, semakin di cintai. Runway global di gempur dengan desain-desain liar yang membuat batas antara seni dan pakaian semakin kabur. Perancang kenamaan seakan berlomba-lomba menabrak norma dan mengacak-acak aturan lama. Kaus robek, jas bertumpuk-tumpuk, hingga celana bermodel ekstrem mendominasi panggung busana.
Balenciaga, misalnya, meledakkan dunia fashion dengan koleksi bertema apokaliptik: sepatu penuh lumpur dan jaket super oversized yang nyaris menelan tubuh. Sementara itu, Rick Owens membawa busana gothic ke level lebih absurd dengan cape berbahan karet dan sepatu platform setinggi tiang listrik. Dunia mode tidak lagi sekadar soal estetika; ini adalah perlawanan terhadap konvensi! https://athena-168.org/
Revolusi Bahan: Teknologi Menjadi Raja
Bahan konvensional seperti katun dan wol mulai tergeser oleh material futuristik yang bisa berubah warna, mengatur suhu tubuh, bahkan memperbaiki diri sendiri. Perusahaan teknologi fashion seperti Chromorphous Labs memperkenalkan jaket yang warnanya bisa di kontrol lewat aplikasi ponsel. Bayangkan, satu outfit untuk semua mood, semua cuaca!
Lebih jauh, rumah mode Stella McCartney menabuh genderang perubahan dengan memamerkan gaun yang sepenuhnya di buat dari jamur. Bahan organik ini bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga membawa pengalaman baru: pakaian hidup yang berubah tekstur sesuai kelembapan udara. https://rileyscarpetandflooring.com/
Kebangkitan Mode Lokal: Asia Mendominasi
Jika dulu Paris dan Milan adalah pusat absolut dunia mode, kini panggung itu mulai di geser oleh kota-kota Asia. Seoul, Jakarta, hingga Mumbai muncul sebagai pemain situs slot yang tak bisa lagi di abaikan.
Di Jakarta Fashion Week 2025, para desainer lokal memamerkan keanggunan kain tradisional yang di kombinasikan dengan potongan streetwear super edgy. Lurik di padukan dengan jaket cropped, batik di jahit menjadi rok mini futuristik. Ini bukan lagi tentang nostalgia masa lalu, tapi tentang menyulap warisan budaya menjadi sesuatu yang benar-benar membahana di era modern.
Sementara itu, Seoul dengan brutal mengobrak-abrik tren lewat padu padan pakaian genderless, oversized suit berwarna neon, dan aksesori absurd seperti tas tangan berbentuk sepatu sneakers. Asia membuktikan diri sebagai kekuatan mode baru yang agresif dan penuh slot bonus.
Siluet Ekstrem: Semakin Gila, Semakin Dicinta
Tren potongan tubuh tahun ini benar-benar menggila. Siluet natural di tinggalkan. Yang ada justru jaket dengan bahu selebar pintu, gaun dengan ekor sepanjang lapangan sepak bola, dan celana yang lebarnya bisa di jadikan tenda.
Bahkan brand seperti Louis Vuitton dan Gucci tak ragu memamerkan desain eksperimental: jas pria dengan rok balon, mantel wanita dengan bentuk segi delapan, dan tas raksasa yang lebih besar dari tubuh pemakainya. Semuanya di teriakkan di runway dengan penuh percaya diri. Pesan mereka jelas: fashion bukan soal praktis, fashion adalah pertunjukan liar yang harus di nikmati tanpa batas.
Aksesori Gila-Gilaan: Karena Detil Tak Pernah Main Aman
Siap-siap merasa ‘kalah’ dengan aksesori tahun 2025. Sunglasses dengan bentuk tak masuk akal — mulai dari berbentuk kupu-kupu raksasa sampai desain ala makhluk luar angkasa — menjadi primadona. Kalung dan anting berukuran monster yang hampir menutupi setengah wajah juga merebut perhatian.
Sepatu? Lupakan sneakers biasa. Platform boots dengan tinggi 20 cm, heels berbentuk patung abstrak, dan sandal dengan lampu LED yang berubah warna mendominasi catwalk. Brand seperti Versace dan Off-White tidak takut bermain dengan kegilaan ini, justru memperlihatkan bahwa dalam dunia fashion hari ini, semakin nyentrik, semakin di agungkan.